Monday 21 November 2016

Tugas 3 : Pentingnya Etika Profesi Akuntansi

       Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. 

      Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999). 

       Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini. 

Tugas 1 : Jurnal Etika Profesi Akuntansi

ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU ETIS AUDITOR DI KAP DALAM ETIKA PROFESI (STUDI TERHADAP PERAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL: LOCUS OF CONTROL, LAMA PENGALAMAN KERJA, GENDER, DAN EQUITY SENSITIVITY ) PUTRI NUGRAHANINGSIH

Alumni Fakultas Ekonomi UNS ABSTRACT This study purposes to examine whether there is different of ethical behaviour between auditors based on individual factors (locus of control, years of job experience, gender, and equity sensitivity) and to find out how perception of auditorss toward the ethic code of Indonesian accountants associate. The populations of the research are auditors who work in public accountant office in Surakarta and Yogyakarta. This research uses convenience sampling method to collect sample The result of hypothesis test shows there is significantly ethical behaviour differences between internal locus of control auditors and external locus of control auditors, between senior auditors and junior auditors, and between benevolents auditors and entitleds auditors and also there is no significantly ethical behaviour differences between men auditors and women auditors. The result of additional analysis using proportion test shows that all of respondents (auditors) in this research have positive perception toward the ethic code of Indonesian accountants associate, so all of respondents have ethical behaviour, although have different level from each individual based on different of their individual factors. Keywords: ethical behaviour, auditors, profession ethics, perception, the ethic code of the Indonesian accountants associate, internal locus of control, external locus of control, senior, junior, men, women, entitleds, benevolents


Tuesday 15 November 2016

Tugas 2 : Analisis Jurnal Etika Profesi Akuntansi



Nama           : Muhammad Afif Fadhlullah 
NPM             : 2B216035
Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi


ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU ETIS AUDITOR
DI KAP DALAM ETIKA PROFESI
(STUDI TERHADAP PERAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL: LOCUS OF
CONTROL, LAMA PENGALAMAN KERJA, GENDER, DAN EQUITY
SENSITIVITY )

Penerbit                 : SNA VIII SOLO
Volume & No           : hal:
Penulis                   : Putri Nugrahaningsih
Tahun                    : 2005

Tujuan :               

Mengetahui secara empiris apakah terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor berdasarkan perbedaan faktor-faktor individualnya yaitu sebagai berikut:

1.    Perilaku etis antara auditor dengan internal locus of control dan auditor dengan external locus of control.
2.    Perilaku etis antara auditor senior dan auditor yunior.
3.    Perilaku etis antara auditor pria dan auditor wanita.
4.    Perilaku etis antara auditor yang termasuk kategori benevolents dan auditor yang termasuk kategori entitleds.

Metode Penelitian :

1.    Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel    
2.    Pengumpulan data dari Kuesioner

Hasil Metode :

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa angka korelasi untuk semua item pertanyaan menunjukkan angka yang signifikan pada level 0,01, yang ditunjukkan dengan tanda **, disamping itu dapat dilihat pula bahwa nilai p-value dari masing-masing item pertanyaan menunjukkan nilai lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan sebesar 5%. Kesimpulannya seluruh item pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini valid, sehingga dapat diikutsertakan dalam tahap pengujian selanjutnya.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam satu variabel. Kemudian besarnya nilai alpha yang dihasilkan dibandingkan dengan indeks (Wulandari dalam Widiastuti, 2003).
Dari hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini sangat andal atau tingkat reliabilitasnya sangat tinggi. Hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai p-value sebesar 0,672. Nilai probabilitas ini lebih besar dari taraf signifikansi (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebaran data dalam penelitian ini adalah normal, sehingga uji hipotesis penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik parametrik.
Hasil uji proporsi secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh responden (auditor) dalam penelitian ini memiliki persepsi positif terhadap kode etik ikatan akuntan Indonesia.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan dan diolah, diketahui bahwa terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor internal locus of control dan auditor external locus of control. Secara statistik, auditor internal locus of control cenderung berperilaku lebih etis daripada auditor external locus of control.

Secara keseluruhan seluruh responden (auditor) dalam penelitian ini memiliki persepsi positif terhadap kode etik ikatan akuntan Indonesia yang meliputi pelaksanaan kode etik, serta penafsiran dan penyempurnaan kode etik, sehingga seluruh responden memiliki perilaku yang etis. Kesimpulan keseluruhan yang dapat diambil bahwa setiap responden (auditor) dalam penelitian ini secara umum mempunyai perilaku yang etis, meskipun kadarnya berbeda dari masing-masing individu berdasarkan perbedaan faktorfaktor individual yang dimilikinya.

Etika Profesi Akuntansi



Nama           : Muhammad Afif Fadhlullah 
NPM             : 2B216035
Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi


ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU ETIS AUDITOR
DI KAP DALAM ETIKA PROFESI
(STUDI TERHADAP PERAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL: LOCUS OF
CONTROL, LAMA PENGALAMAN KERJA, GENDER, DAN EQUITY
SENSITIVITY )

Penerbit                 : SNA VIII SOLO
Volume & No           : hal:
Penulis                   : Putri Nugrahaningsih
Tahun                    : 2005

Tujuan :               

Mengetahui secara empiris apakah terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor berdasarkan perbedaan faktor-faktor individualnya yaitu sebagai berikut:

1.    Perilaku etis antara auditor dengan internal locus of control dan auditor dengan external locus of control.
2.    Perilaku etis antara auditor senior dan auditor yunior.
3.    Perilaku etis antara auditor pria dan auditor wanita.
4.    Perilaku etis antara auditor yang termasuk kategori benevolents dan auditor yang termasuk kategori entitleds.

Metode Penelitian :

1.    Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel    
2.    Pengumpulan data dari Kuesioner

Hasil Metode :

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa angka korelasi untuk semua item pertanyaan menunjukkan angka yang signifikan pada level 0,01, yang ditunjukkan dengan tanda **, disamping itu dapat dilihat pula bahwa nilai p-value dari masing-masing item pertanyaan menunjukkan nilai lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan sebesar 5%. Kesimpulannya seluruh item pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini valid, sehingga dapat diikutsertakan dalam tahap pengujian selanjutnya.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam satu variabel. Kemudian besarnya nilai alpha yang dihasilkan dibandingkan dengan indeks (Wulandari dalam Widiastuti, 2003).
Dari hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini sangat andal atau tingkat reliabilitasnya sangat tinggi. Hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai p-value sebesar 0,672. Nilai probabilitas ini lebih besar dari taraf signifikansi (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebaran data dalam penelitian ini adalah normal, sehingga uji hipotesis penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik parametrik.
Hasil uji proporsi secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh responden (auditor) dalam penelitian ini memiliki persepsi positif terhadap kode etik ikatan akuntan Indonesia.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan dan diolah, diketahui bahwa terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor internal locus of control dan auditor external locus of control. Secara statistik, auditor internal locus of control cenderung berperilaku lebih etis daripada auditor external locus of control.

Secara keseluruhan seluruh responden (auditor) dalam penelitian ini memiliki persepsi positif terhadap kode etik ikatan akuntan Indonesia yang meliputi pelaksanaan kode etik, serta penafsiran dan penyempurnaan kode etik, sehingga seluruh responden memiliki perilaku yang etis. Kesimpulan keseluruhan yang dapat diambil bahwa setiap responden (auditor) dalam penelitian ini secara umum mempunyai perilaku yang etis, meskipun kadarnya berbeda dari masing-masing individu berdasarkan perbedaan faktorfaktor individual yang dimilikinya.