Monday, 17 April 2017

Tugas 2 Akuntansi Internasional : Review Jurnal Perkembangan Pengungkapan Laporan Keuangan

Judul
PENTINGNYA PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) LAPORAN
KEUANGAN DALAM MEMINIMALISASI
ASIMETRI INFORMASI
(Kajian Literatur dan Riview Beberapa Artikel Penelitian Terkait Pengungkapan)
Jurnal
JURNAL EKONOMI
Download
journal.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/JPWIGA/article/download/24/74
Volume & Halaman
Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO 2088-0944
Tahun
2012
Penulis
Ery Hidayanti & Sunyoto
Reviewer
Muhammad Afif Fadhlullah
Tanggal
18 Maret 2017

Abstrak
Agency theory arising due to the different interests between managers as agents of the owners of capital as a principal. This problem arises from the desire berrnula the agency for not acting in the best interests principal Jensen and Meckling (1976). The agent to make a more informed decision to maximize their own welfare than the welfare principal. This is where the asymmetry arises, as principal on the
other hand is in need of all the relevant information about the overall condition of
the company, but not rnempunyai access to internal corporate information, but the
information is very useful for making economic decisions. Based on this phenomenon arising from the lack of transparency in the financial statements of the agent causing the authors formulate the problem associated with pendisclosuran purposes, gains and losses as well as the relationship between pendisclosuran pendisclosuran against asymmetry. Thus the aim of this paper is to describe the importance of disclosure to the financial statements in order to overcome or minimize the information asymmetry through the publication of financial statements. Hopefully with a full disclosure by firms all relevant financial information will ultimately be very useful for stakeholders and will reduce the asymmetry of information that has been happening.
Pembahasan
Asimetri Informasi Laporan akuntansi dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak termasuk manajemen perusahaan. Namun yang paling berkepentingan adalah para pengguna ekternal. karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya. Para Pengguna internal (pihak manajemen) memiliki kontak langsung dengan entitas atau perusahaanya dan mengetahui peristiwa peristwa signifikan yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna
ekternal. Situasi ini memicu munculnya suatu kondisi yang disebut asimetri informasi.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) lebih menekankan
pengungkapan informasi yang memadai sebagaimana dinyatakan dalam standar
pelaporan ketiga bahwa pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai. Makna dari kata memadai juga diungkap dalam penelitian rura (2011) bahwa tingkat minimum yang harus dipenuhi agar laporan keuangan tidak menyesatkan stakeholder. Sementara pengungkapan penuh menuntut penyajian secara penuh semua infomasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan.

Keuntungan Dan Kerugian Pengungkapan (disclosure) / Konsekuensi Pengungkapan Atas Laporan Keuangan Bagi Perusahaan Konsekuensi
pengungkapan laporan keuangan bisa dalam bentuk keuntungan dan kerugian.
Keuntungan mendisclosurekan diantaranya meliputi: Adanya pengungkapan terperinci mengenai produk baru yang dapat digunakan perusahaan untuk menyampaikan prospek perusahaan dimasa yang akan datang kepada para pemegang sahamnya

Hasil
Disclosur mempunyai hubungan dengan asimetriinformasi, yakni disclosure dapat digunakan untuk mengatasi atau meminimalisasi asimetri informasi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Melalui publikasi laporan keuangan
yang didalamnya termasuk disclosure, pasar dapat menilai sejauh mana perusahaan telah mengungkapkan semua informasi relevan. Jika semua informasi relevan telah di-disclose, berarti asimetri informasi seharusnya berkurang. Berkurangnya asimetri informasi dapat diketahui dari bid-ask spread. Sernakin kecil bid-ask spread yang tejadi mengindikasikan berkurangnya asimefi informasi. Menurunnya bid-ask spread juga mencerminkan respon positif pasar terhadap informasi yang terkandung dalam publikaai laporan keuangan, termasuk disclosurnya.
Simpulan
Dengan melihat pemaparan dan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa teori keagenan (agency theory) dapat menjelaskan dan memaparkan bagaimana asimetri informasi terjadi.

Dalam teori ini juga mengasumsikan adanyahubungankeagenanyangmerupakan suatu kontrak, dimana pihak prinsipal yang terdiri dari satu atau lebih orang mengikat perjanjian dengan pihak agen untuk melaksanakan sejumlah jasa atas nama prinsipal yang mencakup pendelegasian sejumlah kekuasaan untuk membuat keputusan kepada pihak agen. Hubungan tersebut memberi konsekuensi bahwa manajemen yang telah diberi otorisasi dalam pengambilan keputusan secara sadar harus bertindak dalam kontek yang memberi keuntungan kepada principal. Tetapi dalam pelaksanaanya timbul permasalahan dimana terdapat ketidakseimbangan penerimaan informasi karena satu pihak dalam hal ini agen memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan principal dan pihak agen tidak mau mengungkapkan seluruh informasi yang dimilikinya untuk keuntungan pribadinya.

Dalam asimetri informasi terdapat ketidakseimbangan penerimaan informasi karena satu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari pihak yang lain. Mengingat pentingnya informasi bagi principal untuk pengambilan keputusan yang optimal, maka untuk mengatasi asimetri informasi tersebut diperlukan adanya pengungkapann disclosure terhadap laporan keuangan perusahaan. Hal ini telah dibuktikan secara empiris oleh sejumlah peneliti, yakni bahwa pengungkapan (disclosure) dapat mengatasi atau meminimalisasi simetri informasi. Keuntungan dan kerugian sebagai dampak yang dirasakan oleh perusahaan yang mendisklosure laporan keuangannya dapat dilihatdari beberapa indicator. Namun demikian tujuan
utama memenuhi kebutuhan para stakeholderdapat dicapai.

Sunday, 19 March 2017

Tugas 1 Akuntansi Internasional : Review Jurnal Inflasi

REVIEW JURNAL

Judul
PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, KURS, DAN PERTUMBUHAN PDB TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
Jurnal
JURNAL EKONOMI
Download
http://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/view/801/625
Volume & Halaman
Vol. VIII Hal. 53-64
Tahun
2012
Penulis
Suramaya Suci Kewal
Reviewer
Muhammad Afif Fadhlullah
Tanggal
19 Maret 2017

Abstrak
Abstract: The Effect of Inflation, interest rate, exchange rate, and GDP growth Toward Indonesia Composite Index. This research aims to investigate empirically the effect of selected macroeconomic variables, i.e., inflation rate, Bank Indonesia Certificate rate, the exchange rate on IDR, and GDP growth on Indonesia Composite Index at The Indonesia Stock Exchanges (IDX). This paper examines the direct effect of selected macroeconomic variabel on Indonesia Composite Index. The paper employs a regression model analysis. The result indicates that only the exchange rate on IDR significantly effects to Indonesia Composite Index. The inflation rate, Bank Certificate rate, and GDP growth do not effect to Indonesia Composite Index. This research only covers four selected macroeconomic variables. Therefore, further research should examine other potential macroeconomic variables.
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara empiris pengaruh variabelvariabel makroekonomi, yaitu : tingkat inflasi, suku bunga sertifikat Bank Indonesia, kurs, dan tingkat pertumbuhan GDP terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil
Hasil penelitian menemukan bahwa hanya kurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG, sedangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG. Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel makroekonomi, sehingga penelitian selanjutnya perlu menemukan variabel makroekonomi lain yang diduga berpengaruh terhadap IHSG. 
Simpulan
Penelitian ini menemukan bahwa tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG, sedangkan kurs rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG. Riset ini membuktikan bahwa variabel kurs rupiah mempengaruhi secara negatif signifikan terhadap IHSG yang artinya semakin kuat kurs rupiah terhadap US $ (rupiah terapresiasi) maka akan meningkatkan harga saham, dan sebaliknya. Hal ini memberikan implikasi teoretis bahwa secara empiris temuan ini semakin memperkuat teori menguatnya kurs mata uang suatu negara memberikan sinyal positif bagi perekonomian negara tersebut. Sehingga secara praktis temuan ini mengimplikasikan bahwa pemerintah harus selalu mengambil langkahlangkah strategis untuk memperkuat tingkat kurs mata uangnya.


Friday, 16 December 2016

Tugas 7 Ekonomi Koperasi : Contoh Koperasi Sukses di Indonesia

Nama : Muhammad Afif Fadhlullah
Kelas  : 2EB16


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan. (UU No. 25 1992)

Koperasi sangat membantu dalam perekonomian masayarakat di Indonesia, karena koperasi sendiri bertujuan untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat, serta meningkatkan penghasilan anggota.

Di Indonesia, sudah banyak koperasi yang sukses menjalankan usahanya demi meningkatkan kesejahteraan anggota. salah satu contoh dari koperasi sukes di Indonesia yaitu Koperasi Kredit Obor Mas yang bergerak dibidang simpan pinjam.

Sebagaimana dimaklumi bahwa para guru SD di Kabupaten Sikka dikala tahun 1972, seiring mengalami kondisi ekonomi rumah tangga yang serba tidak pasti kerena sering dilanda kesulitan pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang serba mendesak dan mendasar seperti Pendidikan, bangun rumah, kesehatan dll, sementara itu pendapatan mereka sebagai PNS sangat pas-pasan. Kondisi ini kadang mengganggu aktivitas mereka sebagai abdi negara dan tidak sedikit diantara mereka yang harus berhadapan dengan rentenir.

Menyadari akan hal ini, Bapak yosef Doing ( Kepala Dinas P&K Kab. Sikka waktu itu) bersama Alm. Remigius Sinantong Parera membentuk arisan dikalangan para guru SD. Dalam perjalanan, disadari bahwa kelomkpok arisan yang telah dibentuk tersebut tidak akan bertahan lama serta tidak akan berkembang menjadi sebuah lembaga keuangan yang besar dan permanen. Kemudian muncul pemikiran untuk membentuk sebuah Kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam yang dikenal dengan nama Credit Union.
Pada tanggal 04 November 1972, atas inisiatif Bapak Yosef Doing (Alm) selaku Kepala Dinas P&K Kab.Sikka bersama Bapak Remigius Sinantong Parera (Alm), Bapak Yosef Lafanto Parera, Bapak Stanislaus Osisi da Lopez, Bapak G. Bertholdus da Lopez (Alm) mendirikan sebuah koperasi untuk kalangan guru SD dan pegawai TTU Dinas P&K, dengan Nama Cu Obor Mas.

Daftar Pustaka :

Kopditobormas. 16, Desember, 2016. "Sejarah Kopdit Obor Mas" http://kopditobormas.com
Republik Indonesia. 1992. Undang – Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 116. Sekretariat Negara. Jakarta




Sunday, 4 December 2016

Tugas 6 Ekonomi Koperasi : Keunggulan Koperasi dibandingkan dengan PT

 Nama Kelomok : Dito Haryo Yudanto  (2B216036)
                            Ilham Maulana          (2B215224)
                            Muhammad Afif F    (2B216035)
                            Nabil Hassan            (2B216026)
Kelas :  2EB16

 Kelebihan Koperasi dibandingkan badan usaha lain atau Perseroan Terbatas (PT) yaitu


  1.  Koperasi mengutamakan kesejahteraan social, sedangkan PT mengutamakan Kepentingan perusahaan
  2. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela, sedangkat PT keanggotaanya terbatas
  3. Modal Koperasi berasal dari simpanan anggota, sedangkan PT modal berasal dari penjualan saham, perorangan, atau kelompok.
  4. Koperasi berbadan hokum, sedangkan PT ada yang berbadan hukum ada pula yang tidak
  5. Terdapat pembagian SHU menurut jasa anggota di dalam koperasi, sedangkan PT tidak ada pembagian   SHU.
  6. Keuangan dalam koperasi bersifat terbuka, sedangkan PT keuangan bersifat tertutup
  7. Pengurus dipilih anggota, sedangkat PT dipilih oleh pegang saham

Catatan Kaki :

SHU : Sisa hasil usaha, yaitu pendapatan atau penghasilan dari koperasi

Refrensi :

Enjang.”7 Perbedaan Koperasi dari badan usaha lain”. 4 Desember 2016
https://www.enjang.com/7-perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha-lain/

Monday, 21 November 2016

Tugas 3 : Pentingnya Etika Profesi Akuntansi

       Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. 

      Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999). 

       Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini. 

Tugas 1 : Jurnal Etika Profesi Akuntansi

ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU ETIS AUDITOR DI KAP DALAM ETIKA PROFESI (STUDI TERHADAP PERAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL: LOCUS OF CONTROL, LAMA PENGALAMAN KERJA, GENDER, DAN EQUITY SENSITIVITY ) PUTRI NUGRAHANINGSIH

Alumni Fakultas Ekonomi UNS ABSTRACT This study purposes to examine whether there is different of ethical behaviour between auditors based on individual factors (locus of control, years of job experience, gender, and equity sensitivity) and to find out how perception of auditorss toward the ethic code of Indonesian accountants associate. The populations of the research are auditors who work in public accountant office in Surakarta and Yogyakarta. This research uses convenience sampling method to collect sample The result of hypothesis test shows there is significantly ethical behaviour differences between internal locus of control auditors and external locus of control auditors, between senior auditors and junior auditors, and between benevolents auditors and entitleds auditors and also there is no significantly ethical behaviour differences between men auditors and women auditors. The result of additional analysis using proportion test shows that all of respondents (auditors) in this research have positive perception toward the ethic code of Indonesian accountants associate, so all of respondents have ethical behaviour, although have different level from each individual based on different of their individual factors. Keywords: ethical behaviour, auditors, profession ethics, perception, the ethic code of the Indonesian accountants associate, internal locus of control, external locus of control, senior, junior, men, women, entitleds, benevolents


Tuesday, 15 November 2016

Tugas 2 : Analisis Jurnal Etika Profesi Akuntansi



Nama           : Muhammad Afif Fadhlullah 
NPM             : 2B216035
Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi


ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU ETIS AUDITOR
DI KAP DALAM ETIKA PROFESI
(STUDI TERHADAP PERAN FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL: LOCUS OF
CONTROL, LAMA PENGALAMAN KERJA, GENDER, DAN EQUITY
SENSITIVITY )

Penerbit                 : SNA VIII SOLO
Volume & No           : hal:
Penulis                   : Putri Nugrahaningsih
Tahun                    : 2005

Tujuan :               

Mengetahui secara empiris apakah terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor berdasarkan perbedaan faktor-faktor individualnya yaitu sebagai berikut:

1.    Perilaku etis antara auditor dengan internal locus of control dan auditor dengan external locus of control.
2.    Perilaku etis antara auditor senior dan auditor yunior.
3.    Perilaku etis antara auditor pria dan auditor wanita.
4.    Perilaku etis antara auditor yang termasuk kategori benevolents dan auditor yang termasuk kategori entitleds.

Metode Penelitian :

1.    Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel    
2.    Pengumpulan data dari Kuesioner

Hasil Metode :

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa angka korelasi untuk semua item pertanyaan menunjukkan angka yang signifikan pada level 0,01, yang ditunjukkan dengan tanda **, disamping itu dapat dilihat pula bahwa nilai p-value dari masing-masing item pertanyaan menunjukkan nilai lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan sebesar 5%. Kesimpulannya seluruh item pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini valid, sehingga dapat diikutsertakan dalam tahap pengujian selanjutnya.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam satu variabel. Kemudian besarnya nilai alpha yang dihasilkan dibandingkan dengan indeks (Wulandari dalam Widiastuti, 2003).
Dari hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini sangat andal atau tingkat reliabilitasnya sangat tinggi. Hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai p-value sebesar 0,672. Nilai probabilitas ini lebih besar dari taraf signifikansi (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebaran data dalam penelitian ini adalah normal, sehingga uji hipotesis penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik parametrik.
Hasil uji proporsi secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh responden (auditor) dalam penelitian ini memiliki persepsi positif terhadap kode etik ikatan akuntan Indonesia.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan dan diolah, diketahui bahwa terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor internal locus of control dan auditor external locus of control. Secara statistik, auditor internal locus of control cenderung berperilaku lebih etis daripada auditor external locus of control.

Secara keseluruhan seluruh responden (auditor) dalam penelitian ini memiliki persepsi positif terhadap kode etik ikatan akuntan Indonesia yang meliputi pelaksanaan kode etik, serta penafsiran dan penyempurnaan kode etik, sehingga seluruh responden memiliki perilaku yang etis. Kesimpulan keseluruhan yang dapat diambil bahwa setiap responden (auditor) dalam penelitian ini secara umum mempunyai perilaku yang etis, meskipun kadarnya berbeda dari masing-masing individu berdasarkan perbedaan faktorfaktor individual yang dimilikinya.