Judul
|
PENTINGNYA PENGUNGKAPAN
(DISCLOSURE) LAPORAN
KEUANGAN DALAM MEMINIMALISASI
ASIMETRI INFORMASI
(Kajian Literatur dan Riview
Beberapa Artikel Penelitian Terkait Pengungkapan)
|
Jurnal
|
JURNAL EKONOMI
|
Download
|
journal.stiewidyagamalumajang.ac.id/index.php/JPWIGA/article/download/24/74
|
Volume & Halaman
|
Jurnal WIGA Vol. 2 No. 2, September 2012 ISSN NO
2088-0944
|
Tahun
|
2012
|
Penulis
|
Ery Hidayanti & Sunyoto
|
Reviewer
|
Muhammad Afif Fadhlullah
|
Tanggal
|
18 Maret 2017
|
Abstrak
|
Agency theory arising due to the different
interests between managers as agents of the owners of capital as a principal.
This problem arises from the desire berrnula the agency for not acting in the
best interests principal Jensen and Meckling (1976). The agent to make a more
informed decision to maximize their own welfare than the welfare principal.
This is where the asymmetry arises, as principal on the
other hand is in need of all the relevant
information about the overall condition of
the company, but not rnempunyai access to internal
corporate information, but the
information is very useful for making economic
decisions. Based on this phenomenon arising from the lack of transparency in
the financial statements of the agent causing the authors formulate the
problem associated with pendisclosuran purposes, gains and losses as well as
the relationship between pendisclosuran pendisclosuran against asymmetry.
Thus the aim of this paper is to describe the importance of disclosure to the
financial statements in order to overcome or minimize the information asymmetry
through the publication of financial statements. Hopefully with a full
disclosure by firms all relevant financial information will ultimately be
very useful for stakeholders and will reduce the asymmetry of information
that has been happening.
|
Pembahasan
|
Asimetri Informasi Laporan akuntansi dimaksudkan
untuk digunakan oleh berbagai pihak termasuk manajemen
perusahaan. Namun yang paling berkepentingan adalah para
pengguna ekternal. karena kelompok ini berada dalam kondisi
yang paling besar ketidakpastiannya. Para Pengguna internal
(pihak manajemen) memiliki kontak langsung dengan entitas
atau perusahaanya dan mengetahui peristiwa peristwa
signifikan yang terjadi sehingga tingkat ketergantungannya
terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna
ekternal. Situasi ini memicu
munculnya suatu kondisi yang disebut asimetri informasi.
Menurut
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) lebih menekankan
pengungkapan informasi yang memadai
sebagaimana dinyatakan dalam standar
pelaporan ketiga bahwa
pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai.
Makna dari kata memadai juga diungkap dalam penelitian rura (2011) bahwa tingkat
minimum yang harus dipenuhi agar laporan keuangan tidak menyesatkan stakeholder.
Sementara pengungkapan penuh menuntut penyajian secara penuh semua infomasi
yang berkaitan dengan pengambilan keputusan.
Keuntungan Dan Kerugian Pengungkapan
(disclosure) / Konsekuensi Pengungkapan Atas Laporan Keuangan Bagi
Perusahaan Konsekuensi
pengungkapan laporan keuangan
bisa dalam bentuk keuntungan dan kerugian.
Keuntungan mendisclosurekan
diantaranya meliputi: Adanya pengungkapan terperinci mengenai produk baru
yang dapat digunakan perusahaan untuk menyampaikan prospek perusahaan dimasa
yang akan datang kepada para pemegang sahamnya
|
Hasil
|
Disclosur mempunyai hubungan
dengan asimetriinformasi, yakni disclosure dapat digunakan untuk mengatasi
atau meminimalisasi asimetri informasi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Melalui publikasi laporan keuangan
yang didalamnya termasuk
disclosure, pasar dapat menilai sejauh mana perusahaan telah mengungkapkan
semua informasi relevan. Jika semua informasi relevan telah di-disclose,
berarti asimetri informasi seharusnya berkurang. Berkurangnya asimetri informasi
dapat diketahui dari bid-ask spread. Sernakin kecil bid-ask spread yang
tejadi mengindikasikan berkurangnya asimefi informasi. Menurunnya bid-ask
spread juga mencerminkan respon positif pasar terhadap informasi yang
terkandung dalam publikaai laporan keuangan, termasuk disclosurnya.
|
Simpulan
|
Dengan melihat pemaparan dan
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa teori keagenan (agency theory) dapat
menjelaskan dan memaparkan bagaimana asimetri informasi terjadi.
Dalam teori ini juga mengasumsikan
adanyahubungankeagenanyangmerupakan suatu kontrak, dimana pihak prinsipal
yang terdiri dari satu atau lebih orang mengikat perjanjian dengan pihak agen
untuk melaksanakan sejumlah jasa atas nama prinsipal yang mencakup
pendelegasian sejumlah kekuasaan untuk membuat keputusan kepada pihak agen.
Hubungan tersebut memberi konsekuensi bahwa manajemen yang telah diberi
otorisasi dalam pengambilan keputusan secara sadar harus bertindak dalam
kontek yang memberi keuntungan kepada principal. Tetapi dalam pelaksanaanya
timbul permasalahan dimana terdapat ketidakseimbangan penerimaan informasi karena
satu pihak dalam hal ini agen memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan
principal dan pihak agen tidak mau mengungkapkan seluruh informasi yang dimilikinya
untuk keuntungan pribadinya.
Dalam asimetri informasi terdapat ketidakseimbangan
penerimaan informasi karena satu pihak memiliki informasi yang lebih banyak
dari pihak yang lain. Mengingat pentingnya informasi bagi principal untuk pengambilan
keputusan yang optimal, maka untuk mengatasi asimetri informasi tersebut diperlukan
adanya pengungkapann disclosure terhadap laporan keuangan perusahaan. Hal ini
telah dibuktikan secara empiris oleh sejumlah peneliti, yakni bahwa
pengungkapan (disclosure) dapat mengatasi atau meminimalisasi simetri informasi.
Keuntungan dan kerugian sebagai dampak yang dirasakan oleh perusahaan yang mendisklosure
laporan keuangannya dapat dilihatdari beberapa indicator. Namun demikian
tujuan
utama memenuhi kebutuhan para
stakeholderdapat dicapai.
|